Song List

Sabtu, 18 November 2017

Download Movie Cars 3 Sub Indo

Download Movie Cars 3 Sub Indo

Selamat datang,
Yha udah lama gak ngeblog jadi agak kaku waktu ngisi blognya 😂
lanjut aja gak usah basa basi bersama post ini saya akan lampirkan link download untuk movie Cars 3 ini sebelum saya cantumkan keterangan dari Movie Cars 3 ini..

Lightning McQueen With Cruz Ramirez

 The New Lightning McQueen With The Rookie Cruz Ramirez


.

GenreAdventure, Animation, Comedy, Family, Sport
ActorChris Cooper, , , ,
DirectorBrian Fee
CountryUsa
QualityBluRay
IMDb
0 /10 from 0 users
Release15 June 2017
Duration
 
Link Download =======>>>>> : Cars3Subindo By Weldy Aryo


Yha segitu saja dari w, terlebih terkurang lebihin aja ya :v

Salam Anak Minang

Senin, 27 Juni 2016

7 SEGMENT


Haloo... sob.... bro... sis.... hehehe kali ini saya akan membahas tentang “SEVEN SEGMENT”
Jadi langsung aja .... cawww...
SEVEN SEGMENT


Seven segment menggunakan Rangkaian digital dengan sistem bilangan HEKSA yang dimana menggunakan 4 bit dengan maximal 15 desimal dengan nilai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
adapun yang diperlukan sebagai berikut :

       - 7SEG-BCD
       - Gerbang AND 4
       - Inverter
       - LED-BLUE
       - LED-GREEN
       - LED-RED
       - LED-YELLOW
       - Resistor 330
       - SW-SPDT 

sebelumnya semuanya arah arus keground untuk menentukan nilai 0 dan kalau ingin menentukan nilai 1 maka SW4 kearah power.

Gerbang dengan nilai 1
 



untuk menampilkan nilai 2 maka SW-3 diarahkan ke power.

 Gerbang dengan nilai 2




untuk menampilkan nilai 3 maka SW-3 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-3=2 dan SW-4=1, maka 2 + 1 = 3.

Gerbang dengan nilai 3




 untuk menampilkan nilai 4 maka SW-2 diarahkan kepower.

Gerbang dengan nilai 4




untuk menampilkan nilai 5 maka SW-2 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-2=4 dan nilai SW-4=1, maka 4 + 1 = 5.
Gerbang dengan nilai 5 
 



untuk menampilkan nilai 6 maka SW-2 dan SW-3 diarahkan kepower. dengan nilai SW-2=4 dan nilai SW-3=2, maka 4 + 2 = 6.
Gerbang dengan nilai 6




 untuk menampilkan nilai 7 maka SW-2 , SW-3 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-2=4 , SW-3=2 dan SW-4=1, maka 4 + 2 + 1 = 7.

Gerbang dengan nilai 7




 untuk menampilkan nilai 8 maka SW-1 diarahkan kepower.
Gerbang dengan nilai 8




untuk menampilkan nilai 9 maka SW-1 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 dan nilai SW-4=1, maka 8 + 1 = 9.

Gerbang dengan nilai 9




 untuk menampilkan nilai 10 yang dimana untuk nilai heksa 10 menjadi nilai A maka SW-1 dan SW-3 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 dan SW-3=2, maka 8 + 2 = 10.
Gerbang dengan nilai 10=A




 untuk menampilkan nilai 11 yang dimana untuk nilai heksa 11 menjadi nilai B maka SW-1 , SW-3 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 , SW-3=2 dan SW-4=1, maka 8 + 2 + 1 = 11.
Gerbang dengan nilai 11=B


 

 untuk menampilkan nilai 12 yang dimana untuk nilai heksa 12 menjadi nilai C maka SW-1 dan SW-2 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 , SW-2=4, maka 8 + 4 = 12. 
 Gerbang dengan nilai 12=C




 untuk menampilkan nilai 13 yang dimana untuk nilai heksa 13 menjadi nilai D maka SW-1 , SW-2 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 , SW-2=4 dan SW-4=1, maka 8 + 4 + 1 = 13.

Gerbang dengan nilai 13=D
 



  untuk menampilkan nilai 14 yang dimana untuk nilai heksa 14 menjadi nilai E maka SW-1 , SW-2 dan SW-3 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 , SW-2=4 dan SW-3=2, maka 8 + 4 + 2 = 14.
Gerbang dengan nilai 14=E




  untuk menampilkan nilai 14 yang dimana untuk nilai heksa 14 menjadi nilai E maka SW-1 , SW-2 , SW-3 dan SW-4 diarahkan kepower. dengan nilai SW-1=8 , SW-2=4 , SW-3=2 dan SW-4=1, maka 8 + 4 + 2 + 1 = 15.
Gerbang dengan nilai 15=F 



 Sekian penjelasanya tentang 7 segment semoga mengerti dan paham...
Good luck, Have a nice day sob...





.


Minggu, 01 Mei 2016

Gerbang gerbang logika dan cara pengkonversian kode BCD, XS3, dan Gray.






Selamat datang di blog saya...

Kali ini saya akan menjelaskan tentang Gebang gerbang logika dan cara pengkonversian kode BCD, XS3, dan Gray.

Berikut Penjelasanya ... di simak ya sob...



Gerbang-gerbang Logika




Gerbang-gerbang logika atau dapat juga dinamai rangkaian pintu (gate circuits). Gerbang-gerbang logika ini banyak sekali penerapannya di dunia industri terutama yang digunakan dalam pengaturan-pengaturan proses serta dapat ditemui dalam piranti-piranti digital seperti computer dan lain-lain.

Dalam rangkaian logika, terdapat dua jenis bilangan yang lazim digunakan yaitu 1 dan 0, bilangan 1 ( satu ) mewakili taraf tegangan tinggi yaitu tegangan antara 2 V hingga 5 Volt. Sedangkan bilangan 0 ( nol ) mewakili taraf tegangan rendah yaitu tegangan dibawah 2 Volt.

Bilangan-bilangan itu sering di anggap sebagai perumpamaan 2 kondisi saklar-saklar yang sedang membuka atau menutup. Bilangan satu dianggap sebagai saklar menutup sedangkan 0 sebagai saklar yang sedang membuka. 



Dalam rangkaian digital/ rangkaian biner, sinyal-sinyalnya dinyatakan dengan digit biner, sebagai berikut :



·         Sinyal yang bertegangan Positif dinyatakan dengan digit 1.

·         Sinyal yang bertegangan Negatif dinyatakan dengan digit 0

 

Untuk menyatakan rangkaian biner yang benar, digunakan simbol-simbol logika (gerbang-gerbang logika) dimana setiap gerbang logika menyatakan suatu rangkaian logika tertentu.

Gerbang - Gerbang Dasar Logika  

I. Gerbang Logika AND
   Gerbang AND adalah salah satu gerbang dasar logika yang memiliki minimum dua masukan (input) serta satu keluaran (output). Gerbang ini akan bekerja (mengeluarkan output tinggi, Q=1) apabila semua inputnya bernilai 1 dan akan bernilai output rendah, Q=0 apabila salah satu atau semua inputnya bernilai rendah (0). 

Berikut adalah Rangkaian Gerbang Logika AND(1.1) dan tabel Kebenaran(1.2) yang dibuat dengan Aplikasi Proteus disini.
(1.1 Gerbang AND)

Lampu akan menyala apabila saklar A dan B tertutup. Sehingga dari gambar diatas dapat diambil persamaan fungsi sebagai berikut :

Q = A.B


(1.2 Tabel Kebenaran AND)

Dari table kebenaran diatas terbukti bahwa untuk gerbang AND outputnya akan bernilai 1 apabila kedua inputnya bernilai 1.

II. Gerbang OR
     Berbeda dengan gerbang AND, gerbang OR ini akan memiliki nilai keluaran tinggi atau 1, apabila salah satu atau semua inputnya bernilai 1. 



Berikut adalah Rangkaian untuk gerbang OR:


(2.1 Gerbang OR)


Dari rangkaian diatas dapat terlihat bahwa lampu akan menyala apabila salah satu saklar A atau B tertutup atau kedua-duanya. 

Sehingga dari gambar diatas dapat diambil persamaan seperti berikut:

Q = A+B

Dan untuk tabel persamaannya akan seperti berikut ini:


 (2.2 Gerbang OR)


Dari tabel diatas dapat diketahui Q akan bernilai 1 apabila A atau B atau kedua-duanya bernilai 1.
III. Gerbang NOT

      Beda dengan gerbang logika lainnya, gerbang ini hanya memiliki satubuah input dan satu buah output. Gerbang ini memiliki sifat output yang kebalikan dari inputnya. Output = invers dari input. Sehingga apabila inputnya tinggi maka outputnya akan memiliki taraf tegangan rendah dan sebaliknya.
Berikut adalah bentuk rangkaian untuk gerbang NOT
:


 (3.1 Gerbang NOT)


 Sehingga dari gambar diatas dapat diambil persamaan seperti berikut:

Q = A'


Sedangkan untuk tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:


 (3.2 Gerbang NOT)

IV. Gerbang NAND
         Gerbang ini merupakan kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT, sehingga gerbang ini memiliki sifat keluaran yang sama dengan sifat keluaran gerbang AND namun dibalikan (di-invers) 

  

Berikut adalah Rangkaian untuk gerbang NAND:


 (4.1 Gerbang NAND)


 Untuk persamaannya kita bisa ambil dari persamaan gerbang AND tapi di-invers, sehingga tampil seperti berikut: 

Q = A'.B'
 

 Untuk tabel kebenarannya juga, merupakan tabel kebenaran gerbang AND yang di-invers.
 
 (4.2 Tabel Kebenaran NAND)

 Dari tabel kebenaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Output gerbang NAND akan tinggi (1) apabila semua inputnya rendah (0). Dan merupakan kebalikan dari gerbang AND.

V. Gerbang NOR 
       Gerbang ini merupakan gerbang kombinasi antara gerbang OR dengan gerbang NOT. Sifat dari gerbang ini memiliki keluaran yang terbalik dengan gerbang OR, atau dengan kata lain OR yang di-invers.



 Berikut adalah Rangkaian untuk gerbang NOR:


 (5.1 Gerbang NOR)

 Untuk persamaannya dapat diambil dari persamaangerbang OR yang di-inverskan:

Q = A'+B'

 Sedangkan untuk tabel kebenarannya seperti berikut ini:


(5.2 Tabel Kebenaran NOR)

Dari tebel diatas, terlihat bahwa keluaran gerbang NOR merupakan kebalikan dari keluaran gerbang OR. Sehingga gerbang ini berfungsi untuk membalikkan fungsi gerbang OR.

VI. Exlusive OR (EXOR)
      Gerbang EX-OR (Exlusive OR) merupakan rangkaian logika khusus yang sering digunakan dalam sistem digital diantaranya sebagai rangkaian pembanding (comparator) rangkaian penguji paritas(parity checker) dll. 



Berikut adalah Rangkaian untuk gerbang EXOR:
 


 (6.1 Gerbang EXOR)

 Berdasarkan gambar diatas, dapat kita tentukan persamaan fungsi keluaran yaitu 

Q = A'B+A'B'

Sehingga tabel kebenarannya bisa diambil sebagai berikut:


(6.2 Tabel Kebenaran EXOR)

Dengan melihat tabel kebenaran gerbang EXOR dapat disimpulkan bahwa keluaran sebuah gerbang EXOR akan berlogika 1 bila pada kedua saluran masukannya mendapat nilai logika yang berlawanan antara satu dengan yang lainnya, atau keluaran pada sebuah gerbang EXOR akan berlogika 0 bila kedua sallurean masukannya mendapat nilai logika yang sama.

VII. Gerbang Ekslusive NOR (EXNOR)
            Gerbang logika EXNOR merupakan gerbang EXOR yang di inverskan.



Berikut ini adalah bentuk gerbang EXNOR:


(7.1 Gerbang EXOR)

  Dan berikut ini adalah tabel kebenarannya:


(7.2 Tabel kebenaran EXOR dan ENOR)

 Gerbang EXNOR merupakan kebalikan dari gerbangEXOR yaitu akan terbuka bila muncul satuan bilangan genap pada masukan. Baris 1 dan 4 dari tabel kebenaran mempunyai satuan bilangan genap, oleh karena itu keluaran akan terbuka dengan level logika tinggi(1). Baris 2 dan 3 dari tabel kebenaran tersebut berisi satuan bilangan ganjil(1 dan 1) oleh karena itu gerbang EXOR tidak terbuka dan akan menghasilkan angka rendah(0) pada keluarannya.

  Selanjutnya tentang pengkonversian kode BCD, Excess-3 dan Gray. Di simak terus ya sob...
Kode BCD, Excess-3 dan Gray
A. Kode BCD
     Kode BCD (Binary Codec Decimal) adalah kode yang paling sederhana karena pada dasarnya kode BCD merupakan konversi dari desimal ke biner. Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu angka BCD yang terdiri dari 4 bit.



B. Kode Excess-3 (XS3)
     Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD standar. Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3 dikomplemenkan akan menghasilkan komplemen dalam desimal.



C. Kode Gray
     Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat dari kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.




II. A. Mengonversi Bilangan
 1. Desimal ke XS3
       Contoh:
       Sandi 64(10) kedalam XS3?
         6          4
        3+        3+
         9          /
      1001    0111
      Diubah ke biner?
      Maka 64(10) = 10010111(XS3)

 2. XS3 ke Desimal
       Contoh:
       10001100(XS3) =...... (10)
              1000   1100
              0011+ 0011        ----dikurangi dengan 0011=3
              0101   1001       ----bilangan BCD
                   5     9
        Maka bilangan : 10001100(XS3) = 59(10)

        Contoh:
        101110101(gray)=....(2)
        Caranya :
        1---- angka pertama tetap sama
        Kemudian tambahkan secara diagonal sebagai berikut :
        1      0      1      1      1      0      1      0      1      (gray)
       
        1      1      0      1      0      0      1      1      0      (2)

Sekian pembahasanya.. semoga mengerti... ^_^